Rabu, 23 Mei 2012

Wawancara Jurnalistik


Definisi & Pengertian 
Wawancara sering disebut Interview, artinya tanya jawab antara seseorang dengan orang lain dengan tujuan mendapatkan data.

Wawancara Jurnalistik adl ... tanya jawab antara wartawan dengan  nara sumber dengan tujuan mendapatkan bahan berita.
Jenis Wawancara
Ditinjau dari maksud/tujuan, wawancara terbagi atas:

Information interview
adl wawancara untuk mendapatkan keterangan dan mengetahui data-data.

Opinion interview
adl wawancara untuk mendapat pendapat mengenai suatu masalah/isu.

Stories interview
adl wawancara untuk membuat feature.

Teknik Wawancara
 Hal yang harus diperhatikan dalam wawancara adl ...
1.Persiapan wawancara
2.Pelaksanaan wawancara


Sabtu, 12 Mei 2012

Komunikasi Kelompok

Definisi dan Pengertian  

Komunikasi Kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karekteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat. Elemen yang tercakup dalam definisi di atas:
    1.     Interaksi tatap muka; 
    2.     Jumlah partisipan yang terlibat dalam interaksi; 
    3.     Maksud dan tujuan yang dikehendaki; 
    4.     Kemampuan anggota untuk dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya.

    Michael Burgoon & Michael Ruffner dalam bukunya Human Communication, A Revision Speech/Communication : 
    Komunikasi Kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karekteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.

    Ronald Adler dan George Rodman dalam bukunya Understanding Human Communication:

    Kelompok atau grup merupakan sekumpulan kecil orang yang saling berinteraksi, biasanya tatap muka dalam waktu yang lama guna mencapai tujuan tertentu.


    Elemen yang tercakup dalam definisi di atas:
    1.     Interaksi; 
    2.     Waktu; 
    3.     Ukuran; 
    4.     Tujuan.
      Dua karakteristik yang melekat pada komunikasi kelompok, yaitu:
      1.   Norma; dan
      2.   Peran.

      NORMA
      Persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan yang lainnya. Para sosiolog, norma disebut juga dengan hukum (law) atau peraturanilaku apa (rule), yaitu perilaku-perilaku apa saja yang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan dalam suatu kelompok.


      Tiga kategori norma kelompok, yaitu:
      1. Norma sosial;
      2. Norma prosedural; dan
      3. Norma Tugas

      Penjelasan:
      Norma Sosial, yakni norma yang mengatur hubungan di antara para anggota kelompok.
      Norma Prosedural, yakni norma yang menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana kelompok harus membuat keputusan.
      Norma Tugas, yakni norma yang memusatkan perhatian bagaimana pekerjaan harus dilaksanakan.

      PERAN (role)
      Pola-pola perilaku yang diharapkan dari setiap anggota kelompok.
       
      Dua fungsi peran dalam suatu kelompok, yaitu:
      1. Fungsi Tugas
      2. Fungsi Pemeliharaan
        
      Fungsi Komunikasi Kelompok
      Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan oleh adanya fungsi-fungsi yang akan dilaksanakan, mencakup:
      1. Fungsi Hubungan Sosial
      Bagaimana suatu kelompok mampu memelihara dan memantapkan suatu hubungan sosial di antara para anggotanya.
      2. Fungsi Pendidikan
      Bagaimana suatu kelompok secara formal maupun informal bekerja untuk mencapai dan bertukar pengetahuan.
      3. Fungsi Persuasi
      Bagaimana seorang anggota kelompok berupaya mempersuasi anggota lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu
      4. Fungsi Pemecahan Masalah & Pembuat Keputusan
      Bagaimana pemecahan masalah menghasilkan materi atau bahan untuk pembuatan keputusan
      5. Fungsi Terapi
      Bagaimana kelompok terapi membantu setiap individu mencapai perubahan personalnya.  

      Rabu, 25 April 2012

      Paradigma Analisis Isi


      Analisis Isi  
      (content analysis)

      Eriyanto dalam bukunya Analisis Isi (2011) mengutip Neuendorf mengatakan, “Jika seseorang menyebut analisis isi, maka yang sebenarnya adalah analisis isi yang kuantitatif”. Lebih lanjut, Eriyanto dalam bukunya Analisis Wacana (2001), Analisis Framing (2003) dan Analisis Semiotika (2005)  mengatakan, “Sementara bentuk analisis yang lain-seperti analisis semiotika, framing, wacana, naratif dan banyak lagi-tidak disebut sebagai analisis isi”. 

      Perbedaan Analisis Isi dengan analisis lainnya.
      Fiske menyebutkan, secara umum ada dua bentuk aliran (paradigma) dalam studi isi, yaitu:
      1.  Aliran transmisi, melihat komunikasi sebagai bentuk pengiriman pesan, komunikasi sebagai proses statis, proses dilihat secara linier dari pengirim ke penerima.
      2.  Aliran produksi dan pertukaran makna, melihat komunikasi sebagai proses penyebaran (pengiriman dan penerimaan), komunikasi sebagai proses saling memproduksi dan mempertukarkan makna.
      Perbedaan Utama antara aliran transmisi dengan aliran produksi dan pertukaran makna ialah pada definisi tentang pesan dan makna

      Berikut uraian mengenai beberapa perbedaan antara aliran transmisi dengan aliran produksi dan pertukaran makna, yaitu:
      1.      Berdasarkan  Jenis Isi

      Aliran transmisi, kata kuncinya adalah pesan (message). Pesan adalah apa yang pengirim sampaikan kepada khalayak-dapat berupa berita, kartun, pidato, dan iklan. Pesan merupakan isi yang statis (bentuk seperti yang disampaikan oleh pengirim).

      Aliran produksi dan pertukaran makna, kata kuncinya adalah makna (meaning). Makna di sini bukan apa yang dikirimkan, tetapi apa yang dikonstruksi, atau apa yang dibaca. Makna bukan sesuatu yang fisik atau statis seperti pandangan transmisi, tetapi justru merupakan produk konstruksi dan interaksi antara pengirim dan penerima.

         
       
      Contoh:
      Karya jurnalistik pada Surat kabar Kompas yaitu Kartun Panji Koming.
      ·  Pesan dari Kartun Panji Koming adalah apa yang dilihat secara fisik, karakter dalam komik 
      ini.
      ·  Sementara makna dari kartun ini apa yang kita tafsirkan tentang tokoh-tokoh dalam kartun ini. 
      Kita misalnya dapat menafsirkan bahwa kartun ini merupakan sindiran atas peristiwa aktual 
      atau elite politik yang ada.

      2.      Berdasarkan Bentuk Isi
      Pesan adalah apa yang terlihat (dapat didengar, dirasakan, atau dibaca).
      Makna adalah apa yang tersirat-bersifat laten, tidak dapat dilihat atau didengar secara langsung.


      Contoh:

      ·  Ketika membaca surat kabar. Pesan adalah apa yang kita lihat secara langsung dalam 
      berita. Misalnya, kita dapat melihat dan membaca siapa orang yang diwawancarai, peristiwa 
      apa yang diberitakan, letak berita , dan foto yang dipakai.

      ·   Sementara makna bukan sesuatu yang ada dalam berita. Kita misalnya acap merasakan 
      bahwa berita yang kita baca tendensius, menguntungkan satu pihak, dan merugikan pihak lain. 
      Berita peristiwa perkosaan di Harian Lampu Merah, kita dapat merasakan bagaimana berita 
      ini sering kali merugikan dan melecehkan wanita yang justru menjadi korban perkosaan. 
      Perasaan dan sugesti kita terhadap berita ini yang disebut makna.

      ·   Apa yang kita rasakan itu bukan sesuatu yang ada dalam teks berita. Sebaliknya, apa yang 
      kita lakukan adalah memberi makna dari berita.


       3.     Berdasarkan sifat penelitian

      Karena pesan adalah sesuatu yang terlihat, maka penelitian dari aliran transmisi pada dasarnya adalah menghitung atau mengukur, karena aspek-aspek pesan itu terlihat secara langsung.

      Penelitian aliran produksi dan pertukaran makna, sifat penelitiannya pada dasarnya adalah menafsirkan. Karena makna adalah bukan sesuatu yang ada dalam teks, karena itu harus ditafsirkan.




      Contoh:
      ·   Penelitian berita pemogokan buruh, jka memakai aliran transmisi, yang dilakukan adalah 
      mengukur dan menghitung aspek yang terlihat dalam berita, seperti berapa jumlah berita 
      mengenai pemogokan, siapa yang diwawancari, dimana peristiwa ini diberitakan, apakah ada 
      foto atau tidak.

      ·   Sebaliknya, bila memakai aliran produksi dan pertukaran makna, yang menjadi perhatian kita 
      adalah sesuatu dibalik berita. Kita menafsirkan makna dari berita pemogokan buruh ini, seperti 
      bagaimana buruh digambarkan dan kesan apa yang ditangkap ketika kita membaca berita.




      DEFINISI ANALISIS ISI
      Eriyanto (2011:15), secara umum, analisis isi kuantitatif dapat didefinisikan sebagai:
      Suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik  isi dan menarik inferensi dari isi. Analisis isi ditujukan untuk mengidentifikasi secara sistematis isi komunikasi yang tampak (manifest), dan dilakukan secara objektif, valid, reliabel, dan dapat direplikasi.

      Beberapa definisi analisis isi yang dikemukan sejumlah ahli, yakni:

      Berelson (1952:18). Analisis isi adalah suatu teknik peneltian yang dilakukan secara objektif, sistematis dan deskripsi kuantitatif dri isi komunikasi yang tampak (manifest).
      Holsti (1969:14). Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yang diakukan secara objektif dan identifikasi sistematis dari karakteristik pesan.
      Krippendorff (1980:21, dan 2006:8). Analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang membuat inferensi yang dapat direplikasi (dtiru) dan sahih datanya dengan memerhatikan konteksnya.
      Weber (1994:9). Analisis isi adalah suatu metode penelitian dengan menggunakan seperangkat prosedur untuk membuat inferensi yang valid dari teks.
      Riffe, Lacy, dan Fico (1998:20). Analisis isi adalah pengujian yang sistematis dan dapat direplikasi dari simbol-simbol komunikasi, di mana simbol ini diberikan nilai numerik berdasarkan pengukuran yang valid, dan analisis menggunakan metode statistik untuk menggambarkan isi komunikasi, menarik kesimpulan dan memberikan konteks, baik produksi ataupun konsumsi.
      Neuendorf (2002:10). Analisis isi adalah suatu peringkasan (summarizing), kuantifikasi dari pesan yang didasarkan pada metode ilmiah (diantaranya objektif-intersubjektif, reliabel, valid, dapat digeneralisasi, dapat direplikasi dan pengujian hipotesis) dan tidak dibatasi untuk jenis variabel tertentu atau konteks di mana pesan dibentuk dan ditampilkan.

      OBJEKTIF

      Penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi secara apa adanya. Penelitian menghilangkan bias, keberpihakan, atau kecenderungan tertentu dari peneiti (Eriyanto:2011:16).

      Ada dua aspek penting dari objektivitas, yakni validitas dan realibilitas.
      1. Validitas berkaitan dengan apakah analisis isi mengukur apa yang benar-benar ingin diukur. 
      2.   Reliabilitas berkaitan dengan apakah analisis isi akan menghasilkan temuan yang

      SISTEMATIS

      Sistematis bermakna semua tahapan dan proses penelitian telah dirumuskan secara jelas, dan sistematis (Riffe, Lacy dan Fico:1998:20).
      Kategori diturunkan dari variabel, variabel diturunkan berdasarkan teori (Eriyanto:2011:19)

      REPLIKABEL
      Penelitian dengan temuan tertentu dapat diulang dengan menghasilkan temuan yang sama pula. Temuan yang sama ini berlaku untuk penelitian yang berbeda, waktu yang berbeda, dan konteks yang berbeda (Neuendorf:2002:12).

      ISI YANG TAMPAK (MANIFEST) 

      Analisis isi hanya dapat dipakai untuk menyelidiki isi yang tampak. Analisis isi tidak dapat dipakai untuk melihat isi yang tidak tampak (Barelson:1952:18 dan Holsti:1969:14).

      PERANGKUM (SUMMARIZING)

      Analisis isi umumnya dibuat untuk membuat gambaran umum karakteristik dari suatu isi/pesan (Eriyanto:2011:29).

      GENERALISASI

      Analisis isi dilakukan untuk mengeneralisasi hasil, terutama jikalau menggunakan sampel. Hasil dari analisis isi dimaksud untuk memberikan gambaran populasi (Eriyanto:2011:30).

      Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

       
      Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes